Home Humor Cerita Lucu “Hukum” 01

Cerita Lucu “Hukum” 01

433

Cerita Lucu Hakim: Kasus Pemerkosaan

Dalam sebuah sidang pemerkosaan, seorang terdakwa diberi beberapa pertanyaan oleh Pak Hakim.

Hakim: “Saudara memaksanya?”

Terdakwa: “Tidak Pak.”

Hakim: “Saudara memaksanya untuk membuka celananya?”

Terdakwa: “Tidak Pak, dia sendiri yang membuka.”

Hakim: “Saudara jangan main-main dengan jawaban saudara?”

Terdakwa: “Bapak hakim melihat kalau saya yang membuka celananya?”


Cerita Lucu Hakim: Gugat Cerai

Gareng pergi ke pengadilan. Dia akan menggugat cerai istrinya Nunung. Di pengadilan, oleh hakim dia dihadapkan pada beberapa pertanyaan.

Hakim: “Apakah anda serius untuk menceraikan isteri Anda?”

Gareng: “Serius Pak Hakim”

Hakim: “Mengapa?”

Gareng: “Karena ia diperkosa, Tuan Hakim”

Hakim: “Hah? Bukankah Anda harus membelanya. Bukan menceraikannya?”

Gareng: “Seharusnya begitu Pak Hakim. Tapi, saya lihat dia sempat ganti posisi.”

Hakim: (Geleng-geleng kepala).


Cerita Lucu Hakim Bodoh

Seorang Hakim bodoh didatangi seorang warga untuk mengadu.

Warga: “Pak Hakim, Satpam ini telah merugikan saya.”

Hakim: “Apa yang telah diperbuat S itu?”

Warga: “Dia naik motor dan menabrak istri saya yang hamil 5 bulan, dan sekarang istri saya telah keguguran, ia juga patah kaki dan tangan. Saya mohon Bapak Hakim menghukumnya.”

Hakim: “Baiklah. Kamu, Satpam, telah bersalah. Kamu saya hukum yaitu harus merawat istrinya sampai sembuh kaki dan tangannya. Juga harus bisa membuatnya hamil 5 bulan lagi, baru kamu kembalikan isteri Bapak ini. Mengerti?”

Bapak dan Satpam: “????!”


Cerita Lucu Putusan Hakim Yang Aneh

Putusan Hakim Pengadilan Negeri Banuaholing menjatuhkan hukuman bagi terdakwa Petruk dan Ateng. Petruk dihukum dua tahun penjara, sebab membawa lari sapi tetangganya. Ateng dihukum dua bulan penjara sebab membawa lari perempuan tetangganya.

Petruk: “Pak Hakim, saya tidak terima putusan pak hakim, masa si Ateng membawa lari perempuan tetangganya cuma dihukum dua bulan, tetapi saya hanya membawa lari sapi tetangga dihukum dua tahun, saya protes. Saya tidak terima!” Dan saya akan banding pak hakim!”

Hakim: “Begini. Si Ateng divonis dua bulan sebab berani tanggung jawab, terus mau kawin dengan yang dibawa lari, kamu mau kawin sama yang kamu bawa lari tidak? Kalau mau vonisnya diubah jadi dua hari. Nah sekarang mau banding atau bagaimana??”


Cerita Lucu Hakim Yang Saling Mengadili

Dua hakim Pengadilan Negeri Antahberantah tertangkap Polisi Lalulintas karena menerobos lampu merah pada hari yang sama, hingga kasusnya masuk pengadilan. Karena keterbatasan jumlah hakim, maka untuk mengadili pelanggaran mereka, masing-masing ditunjuk untuk saling mengadili.

Hakim pertama duduk di kursi hakim sedangkan hakim yang kedua berdiri di kursi terdakwa, dan hakim kedua yang terdakwa mengakui kesalahannya. Hakim pertama segera mengetuk palu membebaskan terdakwa dari hukuman dan denda.

Lalu, ganti giliran, mereka bertukar tempat. Hakim pertama yang sekarang duduk di kursi terdakwa mengakui bahwa ia telah menerobos lampu merah. Kemudian hakim kedua segera mendenda dia Rp.500.000 dan memerintahkan dia untuk membayar biaya pengadilan.

Hakim kedua: (Marah) “Saya sudah membebaskanmu dari hukuman dan denda, tetapi anda malah memberikan denda pada saya!”

Hakim pertama: (Menatapnya) “Ini adalah kasus kedua yang kita miliki hari ini di sini. Pengadilan harus bersikap tegas tentang pelanggaran lalulintas seperti penerobos lampu merah, agar ada efek jera!”

Hakim kedua: ??!!!!!!


Cerita Lucu Hakim: Hak Asuh Anak

Seorang Suami bernama Bagong dan Istrinya yang bernama Oneng tengah menghadiri sidang perceraiannya. Sidang kali ini akan memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak.

Oneng: (Sambil berteriak histeris dan melompat-lompat) “Yang Mulia, Saya yang mengandung, melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan kesabaran saya! Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!”

Hakim: (Berkata kepada pihak suami) “Apa pembelaan anda terhadap tuntutan istri Anda?”

Bagong: (Diam sebentar dan dengan nada datar) “Yang mulia. Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, mesinnya BERGOYANG SEBENTAR, dan minumannya keluar, Menurut Pak Hakim, Minumannya milik saya atau mesinnya?”

Seisi pengadilan pun hening seketika.

(dari berbagai sumber)

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari Bernard Simamora

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca