Kejadian 17:1-7, 15-16, Mazmur 22:24-32, Roma 4:13-25, dan Markus 8:31-38 adalah beberapa bacaan Alkitab yang menekankan pentingnya mengikuti Yesus dengan penuh pengorbanan. Dalam bacaan-bacaan ini, kita diberikan gambaran tentang apa yang diperlukan untuk hidup sebagai pengikut setia Yesus Kristus.

Kejadian 17:1-7, 15-16: Janji Allah kepada Abraham

Pada pasal ini, Allah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan memberikan keturunan yang banyak kepadanya. Abraham harus hidup dalam iman dan taat kepada Allah. Ini mengajarkan kepada kita pentingnya hidup dengan menyerahkan diri kepada Allah dan percaya bahwa Ia akan memenuhi janji-Nya.

Mazmur 22:24-32: Pengharapan dalam Tuhan

Mazmur ini adalah doa pengharapan kepada Tuhan dalam situasi yang sulit. Meskipun penulis menderita, ia tetap percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya. Ini mengajarkan kepada kita untuk tetap percaya dan mengandalkan Tuhan dalam segala situasi, bahkan ketika segalanya terasa putus asa.

Roma 4:13-25: Hidup dalam iman seperti Abraham

Roma 4 mengajarkan kepada kita tentang pentingnya hidup dalam iman seperti Abraham. Abraham dipandang sebagai ayah iman karena ia percaya kepada Allah meskipun segala sesuatu terlihat tidak mungkin. Ini mengajarkan kepada kita untuk hidup dengan iman yang sama, percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya kepada kita.

Markus 8:31-38: Menyangkal Diri dan Mengikuti Yesus

Dalam pasal ini, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang pentingnya menyangkal diri, memikul salib, dan mengikutinya. Yesus menjelaskan bahwa hidup sebagai pengikut-Nya tidak akan mudah, tetapi itu adalah panggilan yang harus diambil dengan serius. Ini mengajarkan kepada kita bahwa mengikuti Yesus membutuhkan pengorbanan dan kesetiaan yang total.

Sebagai pengikut Yesus, kita juga dipanggil untuk hidup dengan menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Dia. Ini mungkin tidak selalu mudah, tetapi dengan iman dan pengharapan kita pada Allah, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Menyangkal diri berarti mengesampingkan kepentingan pribadi kita dan mengutamakan kehendak Allah. Ini bisa berarti mengorbankan waktu, energi, atau bahkan keinginan kita sendiri demi melayani dan mengasihi sesama. Memikul salib mengingatkan kita akan penderitaan dan kematian Yesus, dan mengajarkan kita untuk tetap setia kepada-Nya dalam segala situasi. Mengikuti Yesus berarti hidup sesuai dengan ajaran dan teladan-Nya, mengasihi sesama, dan melayani dengan tulus.

Sebagai pengikut Yesus, kita juga harus siap menghadapi tantangan dan penolakan. Mengikuti Yesus tidak selalu populer atau mudah, tetapi kita dapat mempercayai bahwa Allah akan memampukan kita dan memberkati kita dalam perjalanan kita. Seperti iman Abraham yang kuat, kita harus tetap percaya dan setia kepada Allah, bahkan ketika segala sesuatu terlihat mustahil.

Mengikuti Yesus bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi itu adalah perjalanan yang penuh dengan berkat dan pengharapan. Dalam hidup kita yang menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Dia, kita dapat mengalami kehidupan yang penuh arti dan berdampak bagi dunia di sekitar kita.

Semoga kita semua dapat hidup sebagai pengikut Yesus yang setia dan mengikuti-Nya dengan sepenuh hati. Amin.

Disarikan dari Khotbah di GK Maulana Yusuf Bandung, Minggu 25 Februari 2024.

Bernard Simamora