Penyesalan 1 detik ? Tidak ikut korupsi, tapi buru-buru sadar diri karena bui menanti.

Penyesalan 1 jam ? Tidak ikut korupsi, lalu disesali istri tapi akhirnya berani menahan diri.

Penyesalah 1 bulan ? Tidak korupsi, tapi iri melihat bawahan lebih makmur dan mewah.

Penyesalan 1 tahun ? Tidak korupsi, tapi kurang tegas menindak bawahan yang kurang disiplin mengelola anggaran, bawahan akhirnya masuk bui.

Penyesalan 5 tahun ? Terbukti korupsi, tetapi tidak menyogok polisi, tapi hanya menyogok jaksa dan hakim, akirnya masuk bui.

Penyesalan 10 tahun ? Terbukti korupsi, tetapi tidak menyogok polisi dan jaksa, tapi hanya menyogok hakim, akirnya masuk bui.

Penyesalan seumur hidup ? Terbukti korupsi, tetapi juga tidak menyogok polisi, tidak menyogok jaksa dan tidak menyogok hakim akirnya masuk bui.

Penyesalan seumur hidup ? Terbukti korupsi tapi tanggung hanya jutaan, mengapa tidak miliaran, karena toh sama masuk bui. Maling kerbau dan maling jarum saja saja.

Penyesalan seumur hidup ? Pada saat Pemilu/Pilkada menabur duit miliaran, eh.. setelah menjabat tidak bisa lagi korupsi mengambalikan modal Pemilu/Pilkada karenamata LSM dan Wartawan tajam bak mata elang.

Penyesalan seumur hidup ? Pada saat Pemilu/Pilkada menabur duit miliaran, eh.. tidak terpilih, hanya kebagian capek dan rugi.

Penyesalan seumur hidup ? Pernah jadi Kepala (Negara atau Daerah) tidak korupsi, padahal tahu walau pun korupsi bisa di-simsalabim takkan masuk bui.

Tidak menyesal seumur hidup bila tak terpikir, tak mencoba, tak melakukan korupsi. (A.01)


Eksplorasi konten lain dari Bernard Simamora

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.