Cerita Lucu Saksi Di Pengadilan
Tema dialog singkat lucu ini terjadi di pengadilan untuk mendengarkan keterangan saksi. Saksi memang orangnya polos, lucu, dan ngomong apa adanya, jadi bisa bikin kesel Hakim dan bikin ngakak se-isi ruang sidang.
Hakim: “Apakah Anda kenal dengan tersangka?”
Saksi: “Tidak pak!”
Hakim: (Mengulang) “Anda tidak kenal dengan orang ini?”
Saksi: “Kalau dia kenal, namanya Mono, bukan Tersangka.”
Hakim: (Mulai jengkel) “Jadi anda kenal dengan saudara Mono?”
Saksi: “Tidak Pak.”
Hakim: (Geram) “Lhoo, Tadi katanya kenal?”
Saksi: “Sama Mono kenal, sama saudaranya tidak!”
Hakim: “GRRRRR!” (Lempar saksi pake palu).
Cerita Lccu Mengalahkan Lawan Di Pengadilan
Alkisah, beberapa hari sebelum sidang di pengadilan, seorang pengacara mendatangi kliennya yang berperkara, seorang pejabat yang korup.
Pengacara: “Saya peringatkan kepada anda, Hakim yang akan mengadili perkara kita ini sangat terkenal sebagai Hakim yang bersih. Jadi, kalau anda benar-benar ingin menang dari lawan kita, jangan sekali-kali mencoba menyuapnya, bisa-bisa yang tadinya menang jadi kalah”
Pejabat: “Tenang saja pak pengacara, Saya tidak akan melakukannya dan saya malah semakin yakin bahwa kitalah yang akan menang.”
Singkat cerita, waktu persidangan pun tiba. Tanpa melalui proses yang terlalu lama, Hakim pengadilan tersebut langsung memvonis bersalah Lawan si pengacara dan kliennya tersebut. Pengacara itu heran ketika seusai sidang kliennya mengatakan bahwa perkara itu berhasil mereka menangkan karena dia telah mengirim sejumlah uang kepada Hakim tersebut.
Pengacara: “Hah, bagaimana mungkin? Hakim itu terkenal sebagai Hakim yang jujur dan bersih. Apakah dia sudah berubah dan menerima uang dari anda?”
Pejabat: “Hakim itu sama sekali tidak berubah, Saya mengirim uang tersebut dengan mengatasnamakan lawan kita.” (sambil tersenyum penuh kemenangan).
Cerita Lucu Sidang Pembunuhan Di Pengadilan
Di suatu sidang pengadilan, Hakim meminta terdakwa berdiri untuk mendengarkan tuntutan.
Hakim: “Saudara didakwa membunuh seorang guru SMA dengan menggunakan gergaji mesin!”
(Dari deretan meja pengunjung terdengar seseorang berteriak)
Seseorang: “Kurang ajaaarrr!”
Hakim: “Harap tenang. Ini ruang sidang!” (bentaknya lalu Ia kemudian melanjutkan tuntutannya) “Saudara juga didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang loper koran dengan menggunakan sekop!”
Seseorang: “Bajingannnnn!”
Hakim: “Tenang, harap tenang! Selanjutnya, saudara terdakwa juga dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang tukang pos dengan menggunakan bor listrik!” (sambil memandangi terdakwa).
Seseorang: “Keparatttt!” (tanpa bisa ditahan).
Hakim: (Dengan geram) “Jika anda tidak bisa memberikan alasan kenapa berulah seperti ini, maka saya akan mendudukkan anda di kursi pesakitan dengan tuduhan menghina pengadilan!”
Seseorang: “Saya adalah tetangga terdakwa selama sepuluh tahun terakhir, Pak Hakim. Dan setiap kali saya ingin meminjam gergaji, bor, atau sekop, dia selalu bilang nggak punya!”
Cerita Lucu Pengadilan: Penjahat Kambuhan
Suatu hari, di ruang sidang sebuah pengadilan, hakim bertanya kepada terdakwa, seorang penjahat kambuhan. Penjahat ini sudah sering keluar masuk penjara untuk kejahatan-kejahatan ‘kecil’ seperti maling ayam, mencuri sandal, kebut-kebutan, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
Hakim: “Ini sudah ketujuh kalinya kamu bertemu saya di ruang pengadilan ini. Saya akan menjatuhkan denda Rp 100.000,- kepadamu.”
Terdakwa: “Tetapi, Yang Mulia.”
Hakim: “Apalagi yang ingin kamu sampaikan? Kamu sudah terbukti bersalah. Barang bukti sudah ada, bahkan kita sudah mendengar keterangan dua orang saksi.”
Terdakwa: “Maaf Yang Mulia, bukan itu maksud saya. Saya hanya ingin bertanya, bisa nggak saya minta dendanya di diskon? Soalnya, saya kan sudah menjadi pelanggan tetap di sini.”
Cerita Lucu Berniat Menceraikan Istri di Pengadilan
Alkisah, seorang suami berniat menceraikan isterinya di pengadilan agama.
Hakim: “Kenapa Saudara mau menceraikan isteri Saudara yang cantik ini?”
Suami: “Bapak Hakim. Saya merasa sudah tidak cocok dengan dia. Dia dingin sekali di ranjang. Bagaikan gedebok pisang saja.”
Istri: “Bohong Pak Hakim! Cuma dia aja yang gak puas! Semua tetangga puas kok, sampai minta tambah!”
Cerita Lucu Suami Minta Cerai Di Pengadilan
Gareng, seorang pria yang berniat menceraikan istrinya karena geram dengan kelakuan istrinya sehari-hari. Akhirnya mereka menghadapi sidang perceraian di salah satu pengadilan.
Hakim: “Jadi saudara tetap bersikeras ingin menceraikan istri saudara?”
Gareng: “Benar pak serius, saya sudah benci sekali sama dia!”
Hakim: “Anda tidak menyesal?”
Gareng: “Bagaimana mungkin saya menyesal pak, buat apa punya istri yang tiap malam keluyuran di Cafe, Bar dan Diskotik?
Hakim: “Apa istri saudara suka mabuk2an?”
Gareng: “Ehmmm, euhmmm, eee, eee ti ti tidak pak Hakim!”
Hakim: “Istri anda senang berdansa dan berdugem ria gituh?”
Gareng: “Ehmmm, euhmmm, eee, eeee, ti, tii, tidak. tidak juga pak!”
Hakim: “Jadi apa yang dilakukan istri anda setiap malam keluyuran di Bar, Cafe dan Diskotek?”
Gareng: “Dia mencari saya, saya jadi sebel pak!”
Hakim: “!@#$!$?£%^” (lempar palu).
Cerita Lucu Di Pengadilan: Memilih Tempat Eksekusi
Hakim: “Saudara terdakwa, kasus anda sungguh berat, penculikan pemerkosaan dan pembunuhan. Dan itu dengan sengaja anda lakukan dan dengan sesadar-sadarnya.”
Terdakwa: “Saya mengaku bersalah dan apa hukuman saya pak?”
Hakim: “Kursi listrik sampai mati! Apa pesan-pesan dan permintaan terakhir anda?”
Terdakwa: “Saya terima, tetapi bolehkah saya pilih tempat di mana eksekusi mati dilakukan?”
Hakim: “Silahkan!”
Terdakwa: “Setelah saya pikir-pikir lebih baek di indonesia saja pak.”
Hakim: “Kenapa?”
Terdakwa: “Karena di indonesia ini listrik sering mati dan kursi juga sudah habis buat rebutan orang DPR.”
Hakim: “?!!%%$$@@##!$@
(dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Bernard Simamora
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.