Kartu Jakarta Pintar (KJP) telah dirasakan manfaatnya oleh 3.046 pelajar di periode pertama peluncurannya. Salah satu program unggulan ini diharapkan mampu menjadi titik terang dunia pendidikan khususnya DKI Jakarta.
“Program dari Jokowi ini akan membuka potensi pelajar yang redup akibat terganjal finansial,” ujar Ihshan Gumilar, Dosen Psikologi sekaligus Kordinator Riset di Universitas Bina Nusantara, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/12/2012) sore.
Menurut Ihsan, Kartu Pintar merupakan langkah awal untuk menatap optimis dunia pendidikan ke depan. Misalnya, jelas dia, ada orang yang memang punya kemampuan aritmatik yang baik, tapi karena masalah ekonomi, hal potensi itu jadi meredup. Oleh karena itu, kehadiran Kartu Pintar bisa membuat pelajar itu bisa lebih bersinar.
“Karena sangat disayangkan potensi yang ada hilang begitu saja hanya karena masalah finansial,” ucapnya.
Kartu Jakarta Pintar, lanjut Ihshan, akan menjadi salah satu faktor meningkatnya motivasi belajar. Namun, Ihshan tak menepis kemungkinan bila kartu ini juga bisa menurunkan semangat belajar. Sebab hal itu tergantung faktor internal dan eksternal.
Menurut Ihshan, Pemerintah harus membuat target. Jangan sekadar memberi, tapi juga harus memonitor dan memberi target kepada pelajar dari segi peningkatan prestasi belajar.
“Jika menurun, berikan sanksi seperti pemotongan biaya operasional supaya terpacu untuk lebih baik,” katanya.
Program Kartu Jakarta Pintar mungkin menjadi hal yang mewah bisa dirasakan pelajar di Jakarta. Namun Ihshan mengatakan, Program seperti ini bukan lagi hal baru di dunia pendidikan khususnya di luar negeri.
“Di Kanada, tidak ada alasan bagi pelajar untuk tidak bersekolah karena tidak ada biaya. Maka pelajar mengerti arti penting dari sebuah pendidikan,” paparnya.
Ketakutan akan penyalahgunaan program ini pun, dikatakan Ihshan, bisa muncul dari berbagai sisi. Orang yang selalu ditekan secara psikologis dengan keadaan tidak mampu, begitu melihat kemudahan, hal ini akan menjadi celah. Pelajar mungkin akan melihat ini sebuah kesempatan untuk mendapatkan hal yang lebih besar. Oleh karena itu, pengawasan dan kontrol pemerintah menjadi penting.
“Inisiatif Pemprov dan Jokowi harus ada yang maintain. Saya melihat banyak positifnya, karena di luar negeri program membantu masyarakat seperti ini di US atau negara tetangga semuanya mendapatkan efek positif,” ungkapnya.

(sumber : Kompas)