Beranda Klinik Hukum Koalisi Tak Solid

Koalisi Tak Solid

211

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, koalisi tidak pernah solid jika tidak ada kepekaan dari tiap-tiap partai untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Ia berharap kasus Bank Century justru menjadi berkat (blessing in disguise) untuk memperkuat koalisi.

”Target kita sesudah Pansus, pemerintah berjalan dengan solid,” kata Aburizal, yang juga biasa dipanggil Ical, seusai acara diskusi bertema ”Koalisi Partai dalam Sistem Presidensiil” yang diselenggarakan Freedom Institute di Jakarta, Rabu (24/2). Pembicara diskusi adalah anggota staf pengajar UIN Syarif Hidayatullah, Bachtiar Effendy, dan peneliti LSI, Dodi Ambardi.

Menurut Aburizal, kasus Bank Century merupakan salah satu masalah dari banyak masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, proses politik kasus Bank Century di DPR perlu terus berjalan sampai pada Rapat Paripurna DPR. Kasus Bank Century juga perlu ditindaklanjuti dengan proses hukum.

Aburizal menambahkan, Partai Golkar menyuarakan kepentingan rakyat untuk memenangi Pemilihan Umum 2014. ”Meski berada dalam koalisi, tiap-tiap partai berkesempatan untuk memenangi Pemilu 2014,” katanya.

Dalam diskusi itu, Bachtiar Effendy mengungkapkan, pemerintahan dengan sistem presidensiil sulit berjalan efektif jika terdapat banyak partai. Oleh karena itu, kata Bachtiar, diperlukan perubahan struktur kepartaian atau pembatasan partai.

Pasca-penyampaian laporan akhir fraksi dalam Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century, kemarin, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan, ”Posisi Golkar solid. Semua pengurus menyetujui keputusan ataupun sikap Fraksi Golkar dalam pandangan akhir di Pansus. Kami memberikan apresiasi tinggi dan bangga atas kinerja fraksi di Pansus.”

Menurut Priyo, keputusan F-PG dalam Pansus itu hingga saat ini belum berpengaruh terhadap koalisi partai pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Ia yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan mengganti menteri dari partai koalisi yang sikap politiknya di Pansus berseberangan dengan Partai Demokrat.

Mengenai kemungkinan pencopotan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Priyo mengatakan, hal itu belum menjadi pemikiran Partai Golkar. ”Kami belum sreg kalau Boediono sampai terjungkal dari Wapres. Energi bangsa yang tercurah untuk itu sangat besar,” katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera menyatakan, pandangan akhir F-PKS di Pansus Century tak memengaruhi kinerja kabinet. ”Kompak-kompak saja. Presiden memimpin terus, tidak ada masalah,” ungkap Tifatul kepada pers di sela-sela Rapat Dengar Pendapat Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Komisi I DPR. (kompas)