Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyatakan penggerebekan pekerja seks komersial online oleh politikus Gerindra Andre Rosiade menunjukkan tren yang disebutnya dengan kejantanan moralitas. Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menilai, Andre melakukan hal itu untuk menguatkan posisi politiknya.
“Ini merupakan moralitas yang ditunjukkan untuk menguatkan posisi politiknya,” kata Mariana kepada Tempo, Rabu malam, 5 Februari 2020.
Komnas Perempuan menyoroti tindakan penggerebekan yang diduga bernuansa penjebakan itu. Mariana mengatakan, penjebakan pekerja seks adalah tindakan yang mengkriminalkan perempuan dan gagal paham terhadap persoalan prostitusi.
Mariana mengatakan, hal tersebut juga menunjukkan budaya patriarki yang tak memahami potret pekerja seks yang kerap menjadi bagian dari praktik perdagangan manusia. Penjebakan juga menunjukkan standar moral laki-laki, sedangkan perempuan disudutkan sehingga sulit membela diri.
Penggerebekan pekerja seks komersial oleh Andre Rosiade ini berlangsung pada 26 Januari lalu di sebuah hotel berbintang di Padang, Sumatera Barat. Polisi telah menetapkan pekerja seks NN sebagai tersangka. NN dijerat dengan Undang-undang ITE. “Dari sisi hukum seharusnya yang dijerat adalah muncikari,” kata Mariana.
Andre Rosiade tak berkomentar mengenai tuduhan dirinya sengaja menjebak pekerja seks itu. “Silakan saja ikuti proses hukum yang berlaku,” kata Andre kepada Tempo, Selasa malam, 4 Februari 2020.