Beranda Christianity Menyuarakan Kehidupan (Renungan Hari ini)

Menyuarakan Kehidupan (Renungan Hari ini)

169

Kata-kata merupakan suatu kekuatan luar biasa yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Kita dapat memilih menggunakannya secara konstruktif, membangun orang lain, atau menghancurkan orang dengan sangat merusak.
Hanya perlu beberapa patah kata untuk menyakiti seseorang. Luka itu mungkin bisa sembuh, tetapi akan meninggalkan bekas luka yang tidak pernah hilang. Perkataan kita memiliki kekuatan yang amat besar dengan kemampuan untuk menolong atau mencelakakan, menyembuhkan atau melukai, mengangkat atau menghancurkan, membangun atau meruntuhkan, menyinggung atau melindungi, menguatkan atau mengasingkan, menghibur atau mengecam.

Kata-kata yang terucap di rumah kita memiliki dampak yang sangat besar dan sangat menakjubkan untuk kesehatan dan kesejahteraan di masa depan. Orang tua dapat mencaci dengan kata-kata yang menyayat dan mengiris yang menghancurkan anak-anak mereka. Anak pun bisa meledakkan amarah kepada orang tua dengan kata-kata yang meratakan seluruh keluarga bagaikan bom. Ketika kita bereaksi dan kemudian menanggapi suatu situasi dengan kata-kata yang sangat merusak, implikasinya bisa sangat berat dan menghancurkan jiwa orang yang menerimanya. Sangat mudah menyuarakan perasaan dan pikiran kita; tetapi, dibutuhkan kontrol, kekuatan, dan integritas penuh untuk mengekspresikan diri dengan cara yang positif, apa pun situasinya. Berhentilah dan tarik napas sebelum berbicara, terutama saat Anda tertekan. Sebagai orang tua, kita harus menyuarakan kehidupan kepada anak-anak kita dimulai sejak mereka dilahirkan.

Masing-masing pasangan harus mempertimbangkan kekuatan kata-kata saat berbicara satu sama lain. Pekerjaan kita, berita-berita dunia, anak-anak dan kehidupan itu sendiri sering kali membuat kita lelah. Kita perlu membangun kehidupan pernikahan dan rumah tangga kita dengan semangat positif yang membangkitkan yang berasal dari iman yang memberi kehidupan, bukan dari trauma, kecemasan atau ketakutan.

Rencana setan adalah membuat kita meremehkan kekuatan perkataan kita. Karena sifat setan adalah menghancurkan, dia bekerja terus menerus untuk membuat perkataan kita menuju ke arah yang negatif. Jangan biarkan dia berhasil! Dia tahu perkataan Anda bukannya tidak berarti atau tidak berkuasa. Kata-kata memiliki kekuatan yang berdaya cipta, seperti yang Tuhan tunjukkan ketika Dia menciptakan langit dan bumi melalui Firman-Nya. Sekarang, kita memiliki kuasa untuk melakukan hal yang sama di bumi ini.

Renungkan fakta bahwa perkataan  memiliki kekuatan yang luar biasa. Kita memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan mengubah kehidupan setiap orang yang hidup bersama kita di dunia… keluarga, teman-teman, tetangga , dan bahkan orang asing yang lewat. Menggunakan kata-kata yang menginspirasi dan membangun atau menghancurkan dan meruntuhkan adalah pilihan. Ingat, sekali diucapkan, kata-kata Anda tidak dapat ditarik kembali.

Pertimbangkan kekuatan dari setiap perkataan kita, untuk memajukan dan mengangkat atau untuk meremukkan dan menghancurkan. Bagaimana melakukan upaya bersama supaya kita dapat menyuarakan kehidupan kepada orang lain?

Ya Tuhan, bantu saya untuk menyadari setiap kata yang terucap dari mulut saya. Ajari saya untuk menyuarakan kebenaran yang memberi kehidupan ke dalam hati orang lain.

Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar. (Yakobus 3:9-12)

Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Matius 15:18?-?19)

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)

(Bernard Simamora, S.H., S.IP., S.Si., M.M.)