Wakil Presiden M Jusuf Kalla untuk pertama kalinya melontarkan kritikan terhadap mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli yang dinilainya hanya asal bicara.

“Jangan lain ngomong, lain bicara. Sama juga Rizal Ramli, saat dia Menko (Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid) apa yang dia bikin. Saat pidato pertama dia bilang, saya akan miskinkan konglomerat. Tetapi apa yang dia bikin. Tidak ada. Jadi enak bener orang omong begitu,” kata Wapres saat membuka temu alumni UIN Syarif Hidyatullah di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Pada Selasa (20/5), mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli ikut memimpin demo menolak rencana kenaikan harga BBM. Menurut Wapres, bangsa akan maju jika semua orang memikirkan persamaan terlebih dahulu, kemudian perbedaan-perbedaan yang ada diperbaiki bersama.

“Jangan seperti sekarang ini, kita pokoknya mencari perbedaan. Persamaannya kita lupakan. Kita mencari-cari kesalahan, kebenarannya pura-pura lupa. Apabila digambarkan mahasiswa atau siapa saja pendemo termasuk Rizal Ramli, hanya menyebut kesulitan. Padahal begitu banyak kenikmatan,” kata Wapres.

Dalam kesempatan itu Wapres juga menyitir ayat Al-Quran yang menyatakan siapa yang tidak bersyukur akan dilaknat Allah.

Wapres mengatakan bahwa masih banyak yang harus disyukuri bangsa Indonesia saat ini.

Kalla mencontohkan, di Filipina saat ini harga beras telah mencapai Rp9.000-Rp10.000. Sedangkan di Mesir, Haiti, Thailand sudah mencapai Rp7.000, sementara di Indonesia tidak naik selama tiga tahun yakni sebesar Rp4.000 sampai Rp5.000 per Kg.

“Sementara itu, untuk pertama kalinya tahun ini Indonesia tidak lagi impor beras dan juga tidak lagi impor gula. Itu kenikmatan yang tidak pernah disebut Rizal Ramli. Impor beras salah, ekspor salah. Terpenuhi pura-pura lupa, tidak tahu,” kata Wapres.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga mempertanyakan pernyataan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie yang menyatakan biaya per liter untuk memproduksi bensin hanya sekitar Rp650.

“Banyak yang asal ngomong. Kayak Kwik Kian Gie, asal ngomong saja. Dia bilang bensin harganya Rp650. Dulu anda menteri, anda jual Rp650 atau Rp2.000?. Anggaran bagaimana asalnya kalau bukan dari BBM?,” kata Wapres. (*)

sumber : antaranews