Wakil Presiden Jusuf Kalla menyikapi secara kritis Aliansi Jurnalis Independen atau AJI yang terkesan hanya menuntut hak tanpa memenuhi kewajibannya. Wapres juga meminta media membangun optimisme akan kemampuan bangsa.

”Tidak ada kebebasan tanpa kewajiban. Kalau tidak ada ancaman itu tidak fair. Itu namanya mau mempunyai hak, tetapi tidak mau mempunyai kewajiban,” ujar Wapres dalam malam resepsi Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-14 AJI di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (26/8) malam.

Meski demikian, Kalla juga mengakui, dirinya menikmati bila dikritik oleh pers. Namun, ia tetap mengingatkan ekonomi Indonesia yang bertumbuh.

Menurut Wapres, dari sepuluh pasal tentang hak yang terkait dengan kebebasan di konstitusi, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, hanya ada satu pasal mengenai kewajiban, berupa batasan atas kebebasan, yaitu menaati hukum dan menghormati kebebasan orang lain.

Cenderung menurun

Sebelum Wapres berpidato, Ketua Umum AJI Indonesia Heru Hendratmoko menyebut, kebebasan pers di Indonesia yang dipuji-puji, sejak tahun 2002 justru cenderung menurun. Ia menyebutkan Rancangan Undang- Undang (RUU) tentang Rahasia Negara sebagai contoh.

”Kami mengundang Wapres untuk berdialog tentang problem ini,” ujarnya.

Atas nada pesimisme AJI itu, Wapres balik menyikapi secara kritis. ”Kebebasan pers seperti apa lagi yang ingin didapat di Indonesia. Saya pergi ke sejumlah negara di Asia. Tidak ada kebebasan pers melebihi Indonesia di mana hampir-hampir semua bisa memaki, mengkritik, dan memuji,” ujar Kalla lagi.

Di tengah-tengah jawaban berapi-api Wapres soal RUU Rahasia Negara itu, listrik di ruangan terputus sekitar semenit. Lampu padam dan sound system tak bisa digunakan.

Sejumlah tokoh media, aktivis AJI, dan aktivis prodemokrasi hadir pada acara yang panggungnya disesaki logo belasan sponsor, seperti PT HM Sampoerna, PT Pertamina, Chevron, Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID), PT Indofood, PT Aneka Tambang, PT Semen Gresik, dan Holcim.

AJI juga memberi penghargaan kepada sejumlah wartawan, termasuk wartawati harian Kompas Vincentia Hanni S karena tulisannya yang berkontribusi untuk kemajuan. (vin)

Sumber : Kompas