Beranda Klinik Hukum AMERICANA

AMERICANA

191

Harapan Mayer

Musisi John Mayer (31) tidak lagi sabar menanti dunia untuk berubah. Dalam blog di harian internet The Huffington Post atau kerap disingkat HuffPo, Kamis lalu, John mengirim tulisan “Hope Is Not a Buzz Word”. Di dalam tulisannya, pria kelahiran 16 Oktober 1977 di Connecticut itu terlihat jelas terkesan dengan kandidat Presiden Partai Demokrat, Barack Obama.

John mengaku mendapat semangat dan harapan baru dari kampanye “HOPE” Obama. “Yang saya tangkap dari Obama adalah pada saat-saat sulit seperti ini, kita masih punya harapan. Ketika saya kira tugas saya hanya membantu negara melewati masa-masa krisis terparahnya, Obama membuat saya yakin saya bisa menjadi saksi perubahan yang paling brilian dalam sejarah AS,” tulis John.

John juga mengaku tidak pernah memandang isu pemilihan dari perspektif Obama. “Ia (Obama) mengatakan, AS akan mengalami perubahan luar biasa yang akan bisa diceritakan kepada anak cucu. Ini konsep yang luar biasa untuk anak muda,” tulisnya.

John yang baru-baru ini mempersembahkan lagu untuk Obama dalam sebuah konser musik di Los Angeles menilai orang-orang dewasa yang memilih Obama menganggap Obama tokoh yang bisa mengembalikan masa-masa kejayaan AS. Sementara bagi anak-anak muda, Obama menjadi figur yang memperkenalkan kejayaan AS.

Konsep “HOPE” atau harapan yang disebarkan Obama, menurut John, menjadi komoditas penting bagi rakyat AS yang dianggapnya kehilangan harapan. “Harapan bisa membentuk kembali cara individu berpikir dan hidup. Jika kita tidak percaya akan harapan, keinginan untuk hidup akan berubah,” tulis John, yang telah mengeluarkan album Room for Squares dan Heavier Things. (LUK)

Falco Ajak Relawan

Edie Falco (45) terlihat gelisah dan gugup. Rupanya pemeran Carmela Soprano dalam serial The Sopranos produksi HBO itu diminta berbicara di hadapan para penggemarnya di North Carolina dalam rangka ajang kampanye kandidat presiden Partai Demokrat, Barack Obama, Sabtu (1/11). Perempuan yang lahir di Brooklyn, New York, 5 Juli 1963, itu mengaku tidak pernah bisa mengerti pemikiran pemilih. “Saya tidak pernah berniat mengubah pikiran orang,” kata Falco, yang mengaku mendukung Obama.

Falco hanya berbicara selama lima menit dan tidak sekali pun menyebut nama kandidat presiden Partai Republik, John McCain, atau Presiden AS George W Bush. “Banyak politikus yang sebenarnya tidak mengerti politik. Saya malu punya wakil seperti mereka,” ujarnya.

Ketika berbicara di hadapan penggemarnya sekaligus para pendukung Obama, Falco mengajak mereka membantu petugas pemilihan. “Kalau Anda punya waktu luang untuk jadi relawan, Anda bisa membantu para petugas atau membawakan makanan dan minuman,” ajaknya.

Partisipasi Falco dalam pemilihan bukan sekali ini saja. Pada waktu pemilihan presiden AS tahun 2004, Falco aktif tampil dalam iklan TV berdurasi 30 detik mewakili perkumpulan Kaum Ibu Penentang Bush (Mothers Opposing Bush/MOB). “Ibu selalu mengutamakan kepentingan anak-anaknya. Apakah Anda juga seperti itu, Mr Bush?” kata Falco dalam iklan itu.

Falco dikabarkan memberikan bantuan dana 1.000 dollar AS untuk kampanye John Kerry, 300 dollar AS untuk Komite Nasional Demokrat, serta 1.000 dollar AS dan 300 dollar AS untuk Hillary Clinton pada tahun 2005. (AP/LUK)

sumber : kompas