Tim Persiapan akan memverifikasi jumlah penerima bantuan langsung tunai atau BLT di Jawa Tengah berdasar data keluarga miskin tahun 2005. Tim ini diharapkan mulai bekerja pada Senin (19/5) pekan depan.
Gubernur Jateng Ali Mufiz menyampaikan hal itu seusai membuka Lokakarya Hisab Rukyat di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jateng, Kamis (15/5). “Tim ini yang akan melakukan validitasi data di lapangan. Maksudnya adalah agar BLT diterima oleh mereka yang berhak,” jelasnya.
Menurut Ali, Tim Persiapan ini terdiri dari berbagai unsur, seperti PT Pos Indonesia, Badan Pusat Statistik Provinsi Jateng, Kepolisian Daerah Jateng, dan Kejaksaan. “Tim ini juga akan melibatkan wakil dari Bulog,” tambahnya.
Ali menggaris bawahi, verifikasi oleh Tim Persiapan nanti tidak mutlak berdasar pada data keluarga miskin tahun 2005 sejumlah 2,7 juta jiwa. Jika ada perubahan, harus sesuai dengan fakta di lapangan bahwa penerima tersebut memang berhak atas dana BLT.
“Jika ada warga terdaftar dalam penerima BLT 2005 yang kini sudah makmur, maka ia harus dicoret. Namun, jika ada warga lain yang memang berhak dan belum terdaftar, ya harus didata,” kata Ali.
Selain Tim Persiapan, imbuh Ali, Pemprov Jateng juga membentuk Tim Pemantauan. Tim ini yang akan memantau penyaluran BLT di Jateng.
Ali meminta seluruh pemuka agama dan tokoh masyarakat di Jateng untuk membantu kelancaran penyaluran BLT. Ia mengharapkan, pemuka agama dan tokoh masyarakat tersebut mampu menentramkan masyarakat di wilayah masing-masing. “Para pemuka agama dan tokoh masyarakat tersebut diimbau untuk menentramkan warga yang tidak menerima BLT padahal semestinya berhak,” ujar Ali.(A03)
sumber: kompas