Beranda Christianity Jadilah Kuat, Anakku!

Jadilah Kuat, Anakku!

292

Pada suatu akademi militer yang dipimpin seorang jenderal yang tegas dan disiplin tinggi, para taruna (calon perwira) digembleng dengan ketat dan keras, bahhan hampir tidak ada waktu untuk istirahat, para taruna banyak yang memberontak, ingin berhenti dan ingin pulang ke rumah dan mundur dari pendidikannya. Dengan kata lain para taruna ingin menyerah, dan membatalkan niat menjadi Letnan Dua.

Sebelum menentukan sikap akhir, para taruna lalu diberi kesempatan untuk menelepon orangtua masing-masing, dan disadap oleh pihak akademi. Pesan-pesan berikut ini menggambarkan situasi berbagai rumah di mana para taruna itu berasal dan hubungan mereka dengan orang tua mereka.

Seorang ayah mengirimkan pesan kepada anaknya, “Ayah mengharapkan kamu untuk taat.”

Yang lain berkata, “Jika kamu dikeluarkan dari akademi, maka kamu tidak perlu pulang lagi ke rumah.”

Yang lain lagi berkata, “Kalau kamu tidak merasa cocok, terserah kamu kalau mau mundur”

Tetapi pesan yang terbaik diungkapkan dalam kata-kata yang singkat ini: “Jadilah kuat, anakku. Jadilah kuat! Perang jauh lebih keras dari pada pendidikan di akademi, sebagai perwira, jika perang, nyawa taruhannya.!”

Jika seorang pria memberi kepercayaan kepada anaknya, maka mungkin tidak ada pengaruh yang lebih besar bagi seorang anak selain pengaruh dari seorang ayah yang menghargai jiwa anaknya dan memperlakukannya seperti seorang pria atau seorang wanita.

Tidak seorangpun boleh membawa anak-anak ke dalam dunia ini, yang tidak rela untuk bertekun sampai akhir dalam hal sifat dan pendidikan mereka. (Plato)

“Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.” (1 Korintus 14:3 )

Renungan:

Sebagai seorang Ayah, apakah saya mempercayai anak saya, bahwa ia adalah seorang anak yang pada dasarnya pintar dan memiliki karakter yang baik? Mari kita dorong anak-anak kita dengan kata-kata yang membangun, dan bukannya kata-kata yang menghakimi atau menjatuhkan.

(oleh Bernard Simamora, diadaptasi dari https://www.youversion.com/the-bible-app)