Pendidikan Jawaban pada Orang Tua yang Sudah Tidak Percaya Terhadap Guru yang Mendidik Anaknya Jawaban pada Orang Tua yang Sudah Tidak Percaya Terhadap Guru yang Mendidik Anaknya
Kunci sukses peserta didik dalam belajar, tidak semua tergantung pada satu sisi tanggungjawab dan beban yang harus dijalankan peserta didik semata. Namun ada sisi lain yang tidak bisa dilupakan, yaitu peran dan perilaku orang tua yang sangat luar biasa dalam menghantarkan kesuksesan proses belajar anaknya.
Orang tua ataupun wali murid dapat dikatakan menjadi kunci sukses belajar anaknya. Hal ini bila orang tua dapat melakukan komunikasi dan menghormati guru anaknya dengan baik.
Pada sisi lain, orang tua akan dapat menjadi penghalang kesuksesan belajar anaknya, bila orang tua sudah tidak percaya pada guru, apalagi sudah mencaci dan menjelekan sosok guru yang mengajarkan ilmu pada anaknya. Hal ini pula yang akan merusak keberhasilan dalam proses belajar anaknya.
Ada pelajaran yang sangat berharga, tentang orang tua yang tidak memiliki adab atau mampu menjaga sopan santun bahkan menjelek-jelekan gurunnya.
Sebagaimana yang terjadi pada sosok guru yang mulia, Syaikh Abudul Qodir Jailani, Ketika mendapatkan perilaku yang kurang baik dan sudah tidak percaya dari orang tua peserta didik, terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh beliau.
Ketidakpercayaan pada sang guru. Baik karena terkena Hoak maupun emosional sesaat, akan bertambak tidak hanya terjadi pada diri orang tua semata. Namun yang jelas anak yang tidak mengetahui apa-apa dari keputusan yang kurang baik terkena imbasnya pula.
Walapun dalam perjalananya orang tua murid menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada sang guru atas sikapnya, serta berusaha mengembalikan kembali dan meyakinkan agar anaknya di terima menjadi murid beliau, tetapi apa yang terjadi?.
Syaikh Abdul Qadir menjawab, “Bukan aku tidak mau menerimanya kembali, tapi Allah SWT. sudah menutup pintu hatinya untuk menerima ilmu. Allah SWT sudah menutup futuh-nya untuk mendapat ilmu, disebabkan seorang ayah yang tidak beradab kepada guru, maka anak yang menjadi korban.”
Membaca dari apa yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Qadir Jailani, sosok ulama yang produktif dalam berkarya, banyak memiliki jutaan murid dari berbagai Negara dan namanya sering disebut-sebut dalam berwasilah, karena keagungan beliaulah sebagai Sultanya para wali Allah SWT.
Adab harus diatas ilmu, kerjasamalah yang baik dengan guru. Percaya dan ikhlaslah pada guru yang mendidik anaknya. Begitu pula guru sebagai penerima amanah, harus ikhlas dan mendidik sebaik mungkin agar orang tua bangga.
Semoga tidak ada perseturuan antara pesertadidik, orangtua dan guru. Hal ini berdampak kurang baik dalam dunia pendidikan dan tidak dibenarkan. Teruslah melangka seirama antara guru dan orang tua, keduanya harus berjalan bersama-sama, seirama mendidik anak. Aamiiin. *Lukman Nur Hakim, Brebes 11 September 2022.
The post Jawaban pada Orang Tua yang Sudah Tidak Percaya Terhadap Guru yang Mendidik Anaknya first appeared on aswajanewsid.
Eksplorasi konten lain dari Bernard Simamora
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.