All to Jesus I surrender
All to Him I freely giveI will ever love and trust HimIn His presence daily live
All to Jesus I surrenderHumbly at His feet I bowWorldly pleasures all forsakenTake me, Jesus, take me now
I surrender allI surrender allAll to Thee my blessed SaviorI surrender all
All to Jesus I surrenderMake me Savior wholly thineMay Thy Holy Spirit fill meMay I know Thy power divine
I surrender allI surrender allAll to Thee my blessed Savior
I surrender allI surrender allI surrender allAll to Thee my blessed Savior
I surrender allAll to Thee my blessed SaviorI surrender all
***
Tejemahan ke Bahasa Indonesia:
Berserah kepada Yesus :
Berserah kepada YesusTubuh, roh, dan jiwakuKukasihi, ku percayaKuikuti Dia t’rus
Aku berserahAku berserahKepada-Mu, Jurus’lamatAku berserah
Berserah kepada YesusAku jadi milik-MuB’rilah Roh-Mu meyakinkanBahwa Kau pun milikku
Aku berserahAku berserahKepada-Mu, Jurus’lamatAku berserah
Aku berserahOh, aku berserahKepada-Mu, Jurus’lamatAku berserah
***

“I Surrender All” (Aku Menyerahkan Segalanya) adalah himne Kristiani tercinta yang telah menyentuh hati banyak orang beriman di seluruh dunia. Ditulis pada tahun 1896 oleh Judson W. Van DeVenter, seorang penginjil Metodis, lagu ini berbicara tentang tindakan menyerahkan hidup seseorang kepada Tuhan sepenuhnya.

Inspirasi untuk himne ini datang pada momen penting dalam kehidupan Van DeVenter. Dia menghadiri pertemuan kebangunan rohani di mana dia merasakan panggilan kuat dari Tuhan untuk meninggalkan karirnya sebagai guru seni dan menjadi penginjil penuh waktu. Berjuang dengan keputusan ini, dia pergi ke kamarnya dan berdoa, memohon bimbingan Tuhan. Pada saat penyerahan diri itu, dia merasakan kedamaian dan kejernihan yang mendalam.

Van DeVenter kemudian merefleksikan pengalaman ini dengan mengatakan, “Bagi saya sendiri, altar adalah tempat penyerahan diri. Saya menyerahkan segalanya kepada Yesus dan mengalami suatu berkat yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.” Penyerahan inilah yang mengilhami dia untuk menulis himne “Aku Menyerahkan Segalanya”.

Lirik himne tersebut dengan indahnya menyampaikan pesan penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan. Ayat-ayat tersebut berbicara tentang melepaskan keinginan-keinginan duniawi, menyerahkan kehendak kita kepada kehendak-Nya, dan menemukan kedamaian dan kebebasan sejati di dalam Dia. Sejak saat itu, himne ini menjadi lagu penyerahan diri dan komitmen yang kuat kepada Tuhan.

Selama bertahun-tahun, “I Surrender All” telah dinyanyikan di gereja-gereja, kebangunan rohani, dan pertemuan, menyentuh kehidupan banyak orang. Pesannya yang tak lekang oleh waktu terus bergema di kalangan umat beriman, mengingatkan mereka akan pentingnya menyerahkan segalanya kepada Tuhan.

Jadi, setiap kali kita menyanyikan “Aku Menyerahkan Segalanya”, marilah kita mengingat kisah di balik himne tersebut dan tindakan penyerahan diri yang kuat yang dilambangkannya. Marilah kita menyerahkan ketakutan, kekhawatiran, dan ambisi kita kepada Tuhan, dengan mengetahui bahwa di tangan-Nya, kita menemukan kedamaian dan tujuan sejati.

(Bernard Simamora)


Eksplorasi konten lain dari Bernard Simamora

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.